Sanur Strand

Sanur Strand
Dezember, 26.2010

Sabtu, 19 November 2011

PERSEBARAN BUDAYA

Presentasi Persebaran Budaya...materi kelas x mapel IPS SMK 2 Salatiga...selengkapnya Lihat Disini ya Bro..!!!!

SUKU ASMAT

Sungai dan Kehidupan Suku Asmat - Papua
Agats, Rawa dan sungai adalah kehidupan pesisir di Papua.Sungai yang bermuara ke Laut Arafura ibarat darah bagi penduduk di pedalaman,salah satunya Suku Asmat yang tinggal di Kampung Syuru, Distrik Agats,Kabupaten Asmat.Mereka sangat tergantung dengan Sungai Asewetsj.Sungai Asewetsj adalah kehidupan bagi mereka.Saban hari, laki-laki dan perempuan dengan perkasa tegap berdiri di atas perahu lesung mengayunkan dayung, menyisir sungai untuk menangkap ikan. Ada pula yang memanfaatkan air pasang untuk pergi ke bivak (semacam kebun di dekat hutan sagu), atau mencari air di dusun tengah hutan.

Kehidupan di Kampung Syuru memang tampak keras. Tapi mereka hidup sederhana, tak serakah dan bersahabat dengan alam. Salah satu tetua adat Syuru, Felix Owom, meyakini Syuru sebagai dusun tertua atau tempat asal-muasal orang Asmat. Dari sana kemudian orang Asmat menyebar ke berbagai daerah. Banyak cerita, salah satunya, konon, Fumeripits yang dikenal sebagai manusia pertama terdampar di Syuru ketika perahunya terbalik disapu badai. Fumeripits yang tampan lalu dihidupkan oleh burung elang. Lama-kelamaan Fumeripits kesepian tanpa teman. Dia kemudian membuat patung dari kayu pohon berwujud perempuan dan sebuah tifa.

Sambil menari, tifa dipukul kencang-kencang. Tiba-tiba patung perempuan itu ikut menari. Juga patung-patung lain yang dibuatnya. Barangkali itu sebabnya sebagian orang meyakini konon Asmat berasal dari sebutan asmat-ow yang berarti “kami manusia sejati” atau as-asmat, yakni “kami manusia pohon”.
Falsafah manusia sejati kemudian mereka wujudkan dalam kehidupan yang dekat serta menghargai alam. Mereka tak macam-macam. Saat musim kering berkepanjangan, setiap keluarga di sana hanya sibuk membuat perahu dari kayu Ci. Pembuatan perahu rata-rata membutuhkan waktu lebih dari sebulan dan setiap keluarga bisa membuat lebih dari dua perahu.

Selain sederhana, mereka pun sangat menghargai kebudayaan yang sudah turun temurun. Salah satunya adalah ritual menyambut panglima besar Suku Asmat yang juga Bupati Kabupaten Asmat. Upacara penyambutan biasanya dilakukan di tengah sungai. Kala itu, mereka mendapat kabar sang panglima sudah sampai di Kampung Ewer, tetangga kampung terdekat dengan Kampung Syuru. Mereka pun segera menaiki sampan untuk menyambutnya di tengah Sungai Aswet yang melintasi Kampung Ewer.
Suku Asmat memang terpisah menjadi tujuh distrik dengan jumlah populasi sekitar 80 ribu jiwa. Setiap distrik dipisahkan oleh rawa dan sungai. Namun mereka biasa berkumpul dalam sebuah rumah besar sebelum acara penyambutan. Bentuk fisik arsitektur Suku Asmat digolongkan dalam dua tipe, yaitu Jew (rumah bujang) dan Tsjewi (rumah tempat tinggal keluarga batih). Jew memiliki tempat yang istimewa dalam kehidupan masyarakat Asmat.

Mereka berdandan layaknya prajurit yang siap melindungi keselamatan suku mereka. Mereka akan bergegas menuju perahu kala mendengar sang pemimpin sudah tiba. Sambil menyusuri Sungai Aswet, mereka berteriak ke penjuru desa sambil membentuk formasi perahu lesung yang masing-masing bisa berbobot empat kuintal dengan panjang hingga dua meter. Formasi adalah bentuk tarian perang yang kini menjadi ritual penting dalam menyambut tamu. Selain budaya, penduduk Kampung Syuru juga amat piawai membuat ukiran seperti Suku Asmat umumnya. Ukiran bagi Suku Asmat bisa menjadi penghubung antara kehidupan masa kini dengan kehidupan leluhur. Di setiap ukiran bersemayam citra dan penghargaan atas nenek moyang mereka yang sarat dengan kebesaran Suku Asmat.

Patung dan ukiran umumnya mereka buat tanpa sketsa. Bagi Suku Asmat kala mengukir patung adalah saat di mana mereka berkomunikasi dengan leluhur yang ada di alam lain. Itu dimungkinkan karena mereka mengenal tiga konsep dunia: Asmat ow Capinmi (alam kehidupan sekarang), Dampu ow Capinmi (alam persinggahan roh yang sudah meninggal), dan Safar (surga). Mereka percaya sebelum memasuki dunia surga, arwah orang yang sudah meninggal akan mengganggu manusia. Gangguan bisa berupa penyakit, bencana bahkan peperangan. Maka, demi menyelamatkan manusia serta menebus arwah, mereka yang masih hidup membuat patung dan menggelar pesta seperti pesta Patung Bis (Bispokombi), pesta topeng, pesta perahu, dan pesta ulat sagu.

Konon patung Bis adalah bentuk patung yang paling sakral. Namun kini membuat patung bagi Suku Asmat tidak sekadar memenuhi panggilan tradisi. Sebab hasil ukiran itu juga mereka jual kepada orang asing di saat Pesta Ukiran. Mereka tahu hasil ukiran tangan dihargai tinggi antara Rp 100 ribu hingga jutaan rupiah di luar Papua.Namun penghargaan terhadap leluhur tidak hanya dalam bentuk ukiran patung. Suku Asmat juga mempersembahkan tarian yang mereka sebut jew bu atsj. Tarian menceritakan asal usul nenek moyang mereka. Selain itu, mereka juga sering menarikan tari pirang, tari bakar batu dan tari jos panpacar dengan iringan alat musik tradisional yang disebut tifa. http://chipmunkjumpink.wordpress.com/




Bertahtakan mahkota bulu-bulu burung Kasuari, pria dengan wajah corang-coreng cat memainkan tifa. Ketika bunyi tabuhannya semakin keras, muncullah tiga pria lain dengan kostum serupa. Keempat pria tersebut lantas menari dengan iringan musik rancak khas Papua.
Cuplikan adegan pertunjukan tari tersebut merupakan perwujudan legenda asal usul suku Asmat di Papua. Legenda tersebut diwujudkan dengan apik lewat karya Darlane Litaay bertajuk MBIS dalam Festival Cak Durasim (FCD) 2008 di Gedung Cak Durasim, Taman Budaya Jawa Timur tadi malam (13/11).
Menurut sebuah versi, suku Asmat berasal dari seorang dewa bernama Fumeripits. Karena bosan hidup sendirian, dewa tersebut menciptakan patung-patung berbentuk manusia dari kayu. Tidak hanya membuat patung, dia juga menciptakan sebuah alat musik dari kayu yang dinamakan tifa. Ketika alat musik tersebut dipukul keras-keras, patung-patung manusia itu pun hidup.
Adegan dewa Fumeripits yang tengah memukul tifa tersebut diperankan dengan baik oleh sang penata tari, Darlane. Lewat gerak tari yang menggambarkan satu adegan magis, Darlane menggerakkan tubuhnya dengan lincah.
Legenda tersebut memang tidak disajikan lewat sejumlah adegan. Empat penari termasuk Darlane lebih memilih menyuguhkan legenda tersebut lewat simbol-simbol yang diwujudkan dalam gerak dan musik.
Dalam balutan kostum yang terdiri dari mahkota yang terbuat dari bulu burung kasuari, kakaktua dan cenderawasih, rumput atau alang-alang yang dikreasikan menjadi rok serta tidak lupa kalung dengan bandul taring babi, para penari bergerak membentuk berbagai formasi. Salah satunya formasi berjajar di lantai, di mana mereka menari dalam posisi telentang menyamping di lantai. Dalam posisi tersebut, keempatnya membentuk formasi yang mirip dengan patung jika dilihat dari depan.
”Itu salah satu bentuk simbolisasi berupa patung manusia dari kayu,” jelas pria 24 tahun itu.
Keunikan tidak hanya terletak pada kostum, gerak tari ataupun musiknya. Dalam pertunjukan tari kontemporer tersebut, Darlane sempat menyisipkan beberapa gerakan patah-patah khas hip hop. “Saya memang ingin memadukan beberapa unsur dalam karya saya yang merupakan perpaduan tari tradisional dan kontemporer,” tutur pria kelahiran 7 Agustus 1984 itu.
Selain pertunjukan tari MBIS, FCD juga menampilkan tari Gambar Cahaya karya koreografer Shinta Yuniar Utami asal Surabaya, dan tari 115-on Click karya Nungki Nurcahyani dari Solo.
Malam ini, giliran Hamzah Fansuri (Surabaya) akan menampilkan karya monolog Arthur S. Nalan bertajuk Prodo Imitatio. Selain itu juga akan tampil Lanjong Kutai Kertanegara dan penampilan dari Taman Budaya Samarinda, Kaltim
Diposkan oleh Bad boyz Blog di 02:25




Wajah Suku ASMAT Di Balik Kemasyuran Ukiran dan Pahatan TradisionAL

Asmat selalu diindentikan dengan patung ukiran atau pahatan tradisional. Hal ini disebabkan karena pahatan atau ukiran tradisional telah diekspose keluar oleh berbagai kalangan, baik pemerintah maupun swasta di Indonesia dalam bentuk festival budaya baik di Agast maupun di Jayapura, Bali, Jogja dan Jakarta ataupun di luar negeri seperti di KBRI Denhag Belanda pada tanggal 28 Agustus – 5 September 2008 dalam rangka mengundang dunia, mempromosikan Trade, Tourism and Investment (TTI) serta mendukung pembangunan Kawasan Timur Indonesia(Laporan Radio Heelvezen, Belanda, Jam 18.30 WIB, 6 September 2008). Terlebih lagi Asmat telah ditetapkan sebagai situs warisan budaya dunia oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan Februari 2004(Kompas, Februari 2004).
Patung pahatan atau ukiran yang diikutkan dalam fenstifal ini selalui dijual dengan cara dilelang. Keungunan masing-masing pahatan biasanya mencapai Rp. 40 Juta perbuah dan paling rendah Rp. 1 juta. Patung pahatan atau ukiran ini bisa semahal seperti ini karena gambar atau image dalam patung tersebut menceritakan secara apik tentang suatu kisah yang dialami oleh seseorang tertentu atau suatu kelompok masyarakat tertentu di lingkungan suku Asmat.
Namun demikian seni-seni ukiran atau pahatan yang muncul ke permukaan ini merupakan sebagian kecil dari wajah orang Asmat di Papua dan potensi SDAnya. Karena itu dalam tulisan ini penulis ingin memaparkan gambaran umum tentang siapa, bagaimana dan di mana mereka ada dan sedang hidup serta kondisi rill mereka saat ini.
Suku Asmat adalah salah satu suku dari 315 suku asli/pribumi Tanah Papua[1] yang hidup di dua wilayah, yakni (a)wilayah pesisir pantai selatan Papua atau di tepi sungai, kehidupan keseharian mereka suka mencari ikan, meramu (menokok sagu) dan berburu serta (b) di wilayah pedalaman yaitu masyarakat asmat yang hidup di daerah rawa-rawa dan sungai serta danau, mereka suka mencari ikan, nelayan, meramu(menokok sagu) dan namun tidak bercocok tanam. Barangkali karena tinggal di dua wilayah yang berbeda sehingga mereka memiliki perbedaan dialek bahasa, cara hidup, strata sosial dan pesta ritual.
Terlepas dari dua perbedaan di atas, suku Asmat sendiri sebenarnya terdiri dari dua belas sub suku, yakni: Joirat, Emari Ducur, Bismam, Becembub, Simai, Kenekap, Unir Siran, Unir Epmak, Safan, Armatak, Brasm dan Yupmakcain. Pembagian sub suku ini terjadi dalam lingkungan masyarakat Asmat sendiri akibat tempat tinggal, kiat menyikapi lingungan serta persebaran masing-masing kelompok masyarakat dalam suku Asmat.
Sedangkan kata Asmat itu sendiri bermakna manusia kayu atau pohon. Versi kedua mengenai makna kayu adalah masyarakat Asmat meyakini bahwa yang pertama kali muncul di permukaan bumi adalah pohon-pohonan. Pohon-pohon itu adalah ucu (beringin) dan pas (kayu besi), yang diyakini sebagai perwujudan dua mama tua yaitu Ucukamaraot (roh beringin) dan Paskomaraot (roh kayu besi). Barang kali keyakinan mistis inilah yang memberikan kesan bahwa ukiran atau pahatan kayu yang dibuat orang Asmat itu sangat ‘berjiwa’.

Pahatan Tradisional Suku Asmat
Kondisi Geografis Asmat dan data Geografi Kabupaten Asmat
Wilayah yang mereka diami sangan unik. Dataran coklat lembek yang tertutup oleh jaring laba-laba sungai. Di bagian utara, kaki Pegunungan Jayawijaya atau kabupaten Puncak Jaya dan Nduga Jaya, Bagian timur kabupaten Mappi dan Merauke bagian selajatan Lautan Arafura serta bagian barat dengan Kabupaten Mimika.
Wilayah yang didiami oleh Suku Asmat ini telah menjadi Kabupaten sendiri dengan nama KABUPATEN Asmat dengan 7 kecamatan atau Distrik. Hampir semua wilayahnya berada di tanah berawa. Hampir setiap hari hujan turun dengan curah 3.000-4.000 milimeter per tahun. Setiap hari juga pasang surut laut masuk ke wilayah ini, sehingga tidak mengherankan kalau permukaan tanah sangat lembek dan berlumpur. Jalan hanya dibuat dari papan kayu yang ditumpuk di atas tanah lembek. Praktis tidak semua kendaraan bermotor bisa melalui jalan ini. Orang yang berjalan harus berhati-hati agar tidak terpeleset, terutama saat hujan.
Transportasi
Alat tranpotasi yang digunakn untuk menjangkau daerah ini(Asmat) baik masuk keluar Asmat ataupun atara kecamatan/distrik di Asmat adalah dengan menggunangan alat transportasi transportasi air melalui sungai, yaitu perahu, longboat, dan speedboat. Tiket kapal perintis tujuan Merauke-Agats Rp 50.000-Rp 100.000. Perjalanan ditempuh dua hari dua malam jika cuaca normal. Bila cuaca buruk, perjalanan bisa sekitar lima hari. Kapal perintis tak hanya berlabuh di Agats, tapi di Distrik Atsy, Sawa Erma, dan Pantai Kasuari yang berbatasan dengan Laut Arafuru.
Transportasi udara sangat mahal dan terbatas. Hanya Distrik Agats dan Pantai Kasuari yang terjangkau transportasi udara. Agats mempunyai lapangan terbang dengan landasan 600 x 20 meter menggunakan permukaan landasan tikar baja. Bandara Ewer ini bisa didarati pesawat twin otter Merpati dan Mimika Air dengan rute Jayapura, Timika, Agats. Sedangkan bandara di Pantai Kasuari permukaan landasannya tanah pasir dan batu dan hanya didarati pesawat Merpati rute Merauke-Pantai Kasuari. Intensitas penerbangan menuju Agats dan Pantai Kasuari seminggu dua sampai tiga kali. Namun, ongkos perjalanan sekitar Rp 800.000 dirasa sangat mahal bagi masyarakat setempat.[2]
Makanan Pokok
Makanan pokok orang Asmat adalah sagu. Hampir setiap hari mereka makan sagu yang dibuat jadi bulatan-bulatan dan dibakar dalam bara api. Kegemaran lain adalah makan ulat sagu[3] yang hidup di batang pohon sagu. Biasanya ulat sagu dibungkus daun nipah, ditaburi sagu, dan dibakar dalam bara api. Selain itu, sayuran dan ikan bakar dijadikan pelengkap
Namun demikian yang memprihatinkan adalah masalah sumber air bersih. Air tanah sulit didapat karena wilayat mereka merupakan tanah berawa. Terpaksa menggunakan air hujan dan air rawa sebagai air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Rumah Tradisional
Rumah tradisional Asmat adalah jeu dengan panjang sampai 25 meter. Sampai sekarang masih bisa dijumpai rumah tradisional ini jika kita berkunjung ke Asmat pedalaman. Bahkan masih ada juga di antara mereka yang membangun rumah tinggal di atas pohon.
Agama
Masyarakat suku Asmat beragama Katolik, Protestan dan Animisme yakni suatu ajaran dan praktek keseimbangan alam dan penyembahan kepada roh orang mati atau patung[4].
Bagi suku Asmat, ulat sagu merupakan bagian penting dalam ritual mereka. Setiap ritual ini diadakan, dapat dipastikan kalau banyak sekali ulat yang dipergunakan(Kal Muller, Mengenal Papua, 2008, hal 31).
Sumber Daya Alam
Selain ikan, cucut, kepiting, udang, teripang, dan cumi-cumi ikan penyu dan hewan air lainnya yang merinpah ruah, daerah Asmat juga memiliki sumber daya alam yang aman luar biasa seperti: Kayu, rotan, gaharu, kemiri, kulit masohi, kulit lawang, damar, dan kemenyan.
Wanita dalam Pandangan suku Asmat
Simbolisasi perempuan dengan flora dan fauna yang berharga bagi masyarakat Asmat (pohon/kayu, kuskus[5], anjing[6], burung kakatua dan nuri[7], serta bakung[8]) seperti arti kata Asmat di atas, menunjukkan bagaimana sesungguhnya masyarakat Asmat menempatkan perempuan sebagai makhluk yang sangat berharga bagi mereka. Hal ini tersirat juga dalamberbagai seni ukiran dan pahatan mereka. Namun dalam gegap gempitanya serta kemasyuran pahatan dan ukiran Asmat, tersembunyi suatu realita derita para ibu dan gadis Asmat yang tak terdengar oleh dunia luar.
Derita perempuan Asmat adalah menjadi pelakon tunggal, dalam menghidupi suku tersebut. Setiap harinya mereka harus menyediakan makanan untuk suami dan anak-anaknya, mulai dari mencari ikan, udang, kepiting dan tambelo sampai kepada mencari pohon sagu yang tua, menebang pohon sagu, menokok, membawa sagu dari hutan memasak dan menyajikan. Setelah itu mencuci tempat makanan atau tempat masak termasuk mengambil air dari telaga atau sungai yang jernih untuk keperluan minum keluarga.
Sementara itu kegiatan laki-laki Asmat sehari-harinya adalah menikmati makanan yang disediakan istrinya, mengisap tembakau, dan berjudi. Kadang suami membuat rumah atau perahu, namun dengan bantuan istri. Ada pula suami yang mau menemani istri mencari kayu bakar. Sayangnya mereka benar-benar hanya menemani. Mendayung perahu, menebang kayu, dan membawanya pulang adalah tugas istri. Suami yang cukup berbaik hati akan membantu membawakan kapak istrinya.
Jika istri tidak menyiapkan permintaan suaminya seperti sagu atau ikan, maka istri akan menjadi korban luapan kemarahan. Jika mereka kalah judi, maka istri pula yang akan dijadikan obyek kekesalan. Mereka yang tinggal di Agats, kini terbiasa pula untuk mabuk karena minuman keras telah dijual bebas. Saat mereka mabuk, mereka lebih rentan untuk mengamuk sehingga istri pun akan lebih banyak menerima tindak kekerasan.

Kamoro Woman
Kadangkala laki-laki Asmat mengukir jika mereka ingin atau jika hendak menyelenggarakan pesta. Ketika laki-laki mengukir, maka tugas perempuan akan semakin bertambah. Perempuan harus terus menyediakan sagu bakar dan makanan lain yang diinginkan suami mereka agar dapat terus bertenaga untuk mengukir. Semakin lama laki-laki mengukir, semakin banyak pula jumlah makanan yang harus mereka sediakan. Hal itu berarti akan semakin lelah perempuan Asmat karena harus memangur, meramah, dan mengolah sagu, dan bahkan menjaring ikan. Lebih tragisnya lagi, jika ukiran itu dijual maka uangnya hanya untuk suami yang membuatnya. Perempuan Asmat tidak menerima imbalan apapun untuk jerih payahnya menyediakan makanan. Padahal tanpa makanan itu, satu ukiran pun tidak akan selesai dibuat(Dewi Linggasari, 2004, Yang Perkasa Yang Tertindas. Potret Hidup Perempuan Asmat. Yogyakarta : Bigraf Publishing, bekerja sama dengan Yayasan Adhikarya IKAPI dan The Ford Foundation. Hal. 22).
Bencana Asmat
Bencana bagi suku Asmat kurang lebih ada 3 yakni: (a) penyakit malaria[9], (b)buaya, (c)HIV/AIDS[10]. Setelah virus HIV-AIDS marak di Asmat dan mulai merenggut korban jiwa, semakin bertumpuk daftar persoalan yang harus dihadapi pemda dan seluruh masyarakat Asmat. Sebagai sebuah kabupaten baru yang tengah sibuk-sibuknya melakukan pembenahan infrastruktur dan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam rangka menyelenggarakan sebuah pemerintah baru, dalam berbagai aspek, berjangkitnya HIV-AIDS ini merupakan sebuah pukulan telak yang bakal menyedot dana, waktu, tenaga dan pikiran dari segenap komponen masyarakat Asmat, instansi-instansi terkait dalam jajaran pemerintahan Kabupaten Asmat khususnya dan sudah pasti butuh pemerintah pusat perlu segera mengambil langkah-langkah penanggulangannya(Antonius Ruto Leza, mantan guru di Agats- Asmat antara 1988-1996-Sinar Harapan 2003).
________________________________
Daftar Kepustakaan
1. Laporan Radio Heelvezen, Belanda, Jam 18.30 WIB, 6 September 2008
2. Dr.Kal Muller, Mengenal Papua, 2008;
3. Rudolf Pigay, STh -Makalah Penelitian Budaya Suku Kamoro-Sagu dan Tambelo, November 2008;
4. Suara Merdeka 2005;
5. M Puteri Rosalina, Litbang Kompa, Kompas
6. Dewi Linggasari, 2004, Yang Perkasa Yang Tertindas. Potret Hidup Perempuan Asmat
7. Kompas Cyber Media, Minggu 03 Agustus 2003.
8. Sinar Harapan 2003
9. Kompas, Februari 2004.
________________________________________
[1] Para ahli sosiologi antropologi membagi suku-suku di Papua menjadi lima rumpun besar berdasarkan tinjauan linguistik yakni: (a)Trans-New Guineam Phylum, (b)geelvink Bay Phylum, (c)East Vogelkop Phylum, (d)West Papuan Phylum, (e)Austronesia(Non-Papuan) Language). Suku Asmat termasuk dalam kelompok suku Trans-New Guineam Phylum-Manusia pemilik pulau Papua yang telah hidup ratusan ribu tahun yang lalu(Dr.Kal Muller, Mengenal Papua, 2008, hal 61).
[2] Perlu diketahui bahwa tidak ada jalan darat yang dapat dibangun di Asmat karena sebagian besar wilayah adalah rawa-rawa baik itu antara desa dan kecamatan apalagi dengan kabupaten lain.
[3] Suku Kamoro yang hidup dipesisir pantai kabupaten di Mimika menyebutkan ulat sagu itu dengan nama Tambelo(Rudolf Pigay-Makalah Penelitian Budaya Suku Kamoro-Sagu dan Tambelo, November 2008).
[4] Masyarakat Asmat terkenal memiliki religiusitas yang tinggi terutama dengan keseimbangan kehidupan yang dikaitkan dengan mitos dan pertolongan roh nenek moyang. Orang Asmat mengenal tiga dunia. Capmbinak atau asmat-ow adalah dunia makhluk hidup yaitu di dunia ini. Kemudian ada Capininiatau damer-owyaitu alam gaib dan roh-roh yang merupakan sumber ketakutan. Orang Asmat percaya bahwa nenek moyang mereka berada di sebuah tempat yang disebut Safan atau Ji-owatau dalam konsep orang beragama monoteis disebut surga.
Harmoni dan kedamaian bagi orang Asmat bersumber dan terjaga hanya dengan menjaga keseimbangan di antara tiga dunia itu. Untuk menjaga kesimbangan antara ketiganya harus dipenuhi dengan kewajiban ritual tertentu yang dilakukan secara periodik. Mengukir adalah salah satu bagian dari ritual yang merupakan bagian dari pemujaan nenek moyang yang dikaitkan dengan keseimbangan ini(Suara Merdeka 2005).
[5] Perempuan juga dipandang sebagai kuskus yang menggendong anak, yang mana kuskus bagi suku Asmat merupakan binatang sakral penjelmaan roh nenek moyang.
[6] Perempuan dalam suku Asmat juga disebut sebagai cem aman juri, yaitu anjing yang selalu menjaga serta menghadang musuh yang mengganggu tuannya. Anjing juga diyakini sebagai binatang pembawa api bagi manusia.
[7] Perempuan juga dipandang sebagai beyor atau burung nuri, dan ir (burung kakatua putih). Burung-burung itu adalah simbol kehadiran roh nenek moyang.
[8] Perempuan sebagai taar, bunga bakung berwarna merah dan indah yang juga merupakan simbol roh nenek moyang. Sebagai taar, perempuan tidak hanya dianggap cantik parasnya tetapi juga cantik hatinya.
[9] Malaria adalah penyakit endemik Papua,
[10] Oknum aparat keamanan diduga keras terlibat bisnis seks dengan cara barter antara wanita pekerja seks dengan kayu gaharu di berbagai distrik di Kabupaten Asmat, Propinsi Papua. Sejumlah tokoh masyarakat dan perempuan kepada Antara, di Agats, ibukota Kabupaten Asmat, Minggu (3/8) menuturkan, oknum aparat keamanan itu memasok wanita pekerja seks dari Jawa, Manado, Maluku Tenggara, Timika dan Sorong ke beberapa distrik di Kabupaten Asmat. Para pekerja ini diangkut dengan kapal mewah PT. Pelni KM Sangiang yang masuk ke daerah itu sebulan dua kali melalui pelabuhan Agats. Di samping itu, para oknum aparat itu membuka bar mini, karaoke, biliar dan memasarkan minuman keras di sepanjang beberapa sungai di Asmat dengan mempekerjakan para wanita tersebut. Hal ini menimbulkan keresahan masyarakat setempat.Untuk imbalannya, para lelaki setempat terutama kepala keluarga harus mencari kayu gaharu dihutan belantara. Para lelaki itu bila bermain seks harus memberikan kayu gaharu di sebuah kaleng cat besar. Satu kaleng cat berisikan lima hingga tujuh kilogram seharga Rp500.000/kg untuk sekali bermain seks. Transaksi seks dengan gaharu itu terjadi di Kampung Binaam/Atsi dan Kampung Waganu di Distrik Swator serta Kampung Manep dan Buetkwar di Diatrik Akat.
Parahnya lagi, kepergian kaum bapak itu mengakibatkan kehidupan anak dan istri terbengkelai bahkan terjadi keretakan rumah tangga karena dikhawatirkan suami terinfeksi virus HIV/AIDS.
Kapolsek Agats, Bripda Yoel Krey yang dikonfirmasi membenarkan transaksi itu. Tetapi pihaknya tidak terbuat banyak karena TNI-lah yang menjadi dalang transaksi tersebut.”Para ibu selalu mengadu, namun polisi tak berbuat banyak mengatasi masalah ini karena dibelakangnya ada oknum aparat keamanan yang mendalangi kegiatan itu,” ujarnya(Kompas Cyber Media, Minggu 03 Agustus 2003).

KERAJAAN TARUMANEGARA

KERAJAAN TARUMANEGARA

Bukti-bukti adanya kerajaan Tarumanegara diketahui melalui sumber-
sumber yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Sumber dari dalam
negeri berupa 7 buah prasasti batu yang ditemukan empat di Bogor, satu di
Jakarta dan satu di Lebak Banten.

Untuk mengetahui lebih jelas tentang nama-nama prasasti tersebut, simak
dengan baik penjelasannya berikut ini.

a. Prasasti Ciarunteun atau prasasti Ciampea ditemukan ditepi sungai
Ciarunteun, dekat muara sungai Cisadane Bogor prasasti tersebut
menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta yang terdiri dari 4
baris syair. Di samping itu terdapat lukisan sem acam laba-laba serta
sepasang telapak kaki Raja Purnawarm an.

Untuk memperjelas pamahaman Anda tentang keberadaan prasasti
tersebut amatilah gambar 6 berikut ini!

Setelah Anda mengamati gambar 6
tersebut tentu Anda ingin bertanya
apa arti dari gambar telapak kaki
pada prasasti tersebut!

Gambar telapak kaki pada prasasti
Ciarunteun mempunyai 2 arti yaitu:

1. Cap telapak kaki

melambangkan kekuasaan raja
Gambar 6. Prasasti Ciaruteun
atas daerah tersebut (tempat
ditemukannya prasasti
tersebut).
2. Di India, cap telapak kaki
melambangkan kekuasaan
sekaligus penghormatan
sebagai dewa. Hal ini berarti
menegaskan kedudukan
Purnawarman yang diibaratkan
dewa Wisnu maka dianggap
sebagai penguasa sekaligus
pelindung rakyat




Dari penjelasan tersebut, apakah Anda sudah paham? Kalau sudah
paham simak prasasti berikutnya.
b. Prasasti Jambu atau prasasti Pasir Koleangkak, ditemukan di bukit
Koleangkak di perkebunan jambu, sekitar 30 km sebelah barat Bogor,
prasasti ini juga menggunakan bahwa Sansekerta dan huruf Pallawa
serta terdapat gambar telapak kaki yang isinya memuji pemerintahan
raja Mulawarman.


c. Prasasti Kebun Kopi ditemukan di kampung Muara Hilir kecamatan
Cibungbulang Bogor . Yang menarik dari prasasti ini adalah adanya
lukisan tapak kaki gajah, yang disamakan dengan tapak kaki gajah
Airawata, yaitu gajah tunggangan dewa W isnu.

Dari tiga isi prasasti tersebut, tentunya Anda dapat membuat kesimpulan
sendiri tentang keberadaan kerajaan Tarumanegara. Untuk itu silahkan
Anda isi tabel 2.2 berikut ini dengan menggunakan lembar kertas atau
buku tulis Anda.

Tabel 2.2.
Kerajaan Tarumanegara










Selanjutnya Anda harus menyimak kembali uraian materi berikutnya,
agar kebenaran penjelasan Anda para pembaca dapat diketahui.


d. Prasasti Muara Cianteun, ditemukan di Bogor, tertulis dalam aksara
ikal yang belum dapat dibaca. Di samping tulisan terdapat lukisan
telapak kaki.


e. Prasasti Pasir Awi ditemukan di daerah Leuwiliang, juga tertulis
dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca.





f. Prasasti Cidanghiang atau prasasti Lebak, ditemukan di kampung
lebak di tepi sungai Cidanghiang, kecamatan Munjul kabupaten
Pandeglang Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947 dan berisi
2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa
Sansekerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian raja
Purnawarman.


g. Prasasti Tugu di temukan di daerah Tugu, kecamatan Cilincing
Jakarta Utara. Prasasti ini dipahatkan pada sebuah batu bulat panjang
melingkar dan isinya paling panjang dibanding dengan prasasti
Tarumanegara yang lain, sehingga ada beberapa hal yang dapat
diketahui dari prasasti tersebut

Untuk menambah pemahaman Anda tentang prasasti tugu, silahkan
Anda simak gambar 7 berikut ini!

Setelah Anda menyimak gambar 7 tentu
Anda ingin bertanya hal-hal apa yang
dapat diketahui dari prasasti Tugu
tersebut.

Hal-hal yang dapat diketahui dari prasasti
Tugu adalah:

1. Prasasti Tugu menyebutkan nama
dua buah sungai yang terkenal di
Punjab yaitu sungai Chandrabaga
dan Gom ati. Dengan adanya
keterangan dua buah sungai
tersebut menimbulkan tafsiran dari
Gambar 7. Prasasti Tugu
para sarjana salah satunya
menurut Poerbatjaraka. Sehingga
secara Etimologi (ilmu yang
mempelajari tentang istilah) sungai
Chandrabaga diartikan sebagai kali
Bekasi.
2. Prasasti Tugu juga menyebutkan
anasir penanggalan walaupun
tidak lengkap dengan angka
tahunnya yang disebutkan adalah
bulan phalguna dan caitra yang




diduga sama dengan bulan Pebruari
dan April.
3. Prasasti Tugu yang menyebutkan
dilaksanakannya upacara
selamatan oleh Brahmana disertai
dengan seribu ekor sapi yang
dihadiahkan raja.


Demikianlah prasasti-prasasti peninggalan Tarumanegara yang berasal dari
dalam negeri.

Sum ber dari Luar Negeri
Sedangkan sumber-sumber dari luar negeri yang berasal dari berita Cina
antara lain:

1. Berita Fa-Hien, tahun 414 M dalam bukunya yang berjudul Fa-Kao-
Chi menceritakan bahwa di Ye-po-ti hanya sedikit dijumpai orang-
orang yang beragama Budha, yang banyak adalah orang-orang yang
beragama Hindu dan sebagian masih animisme.
2. Berita Dinasti Sui, menceritakan bahwa tahun 528 dan 535 telah
datang utusan dari To- lo-mo yang terletak di sebelah selatan.
3. Berita Dinasti Tang, juga menceritakan bahwa tahun 666 dan 669
telah datang utusaan dari To-lo-mo.

Dari tiga berita di atas para ahli menyimpulkan bahwa istilah To-lo-mo
secara fonetis penyesuaian kata-katanya sama dengan Tarumanegara.

Maka berdasarkan
sumber-sumber yang
telah dijelaskan
sebelumnya maka dapat
diketahui beberapa
aspek kehidupan tentang
kerajaan Tarumanegara.

Kerajaan Tarumanegara
diperkirakan
berkembang antara
tahun 400-600 M.
Berdasarkan prasast-
prasati tersebut
diketahui raja yang
Gambar 8. Peta Penemuan Prasasti Purnawarman


memerintah pada waktu itu adalah Purnawarman. Wilayah kekuasaan
Purnawarman menurut prasasti Tugu, meliputi hapir seluruh Jawa Barat
yang membentang dari Banten, Jakarta, Bogor dan Cirebon. Untuk lebih
jelasnya silahkanAnda simak Gambar 8. peta berikut.

Menurut berita dari Cina, berupa catatan perjalanan Fa Hien awal abad ke-5
M di ketahui bahwa aspek kehidupan ekonomi penduduk yaitu pertanian,
peternakan, perburuan binatang, dan perdagangan. Barang-barang yang
diperdagangkan antara lain cula badak, perak dan kulit penyu.

Dan melalui prasasti Tugu diketahui raja Purnawarman sangat
memperhatikan aspek pertanian dan perdagangan.

Berdasarkan tujuh prasasti, diketahui kehidupan sosial berpusat pada
kegiatan pertanian di desa. Usaha untuk membuka hutan dan dijadikan areal
pemukiman dilakukan dengan cara gotong royong. Sebelumnya dilakukan
upacara sesuai adat istiadat setempat yang dilakukan sejak zaman
prasejarah.

Berdasarkan prasasti dan berita dari Cina diperkirakan pengaruh Hindu kuat
di kalangan bangsawan, contohnya raja Purnawarman sangat memegang
kebudayaan Hindu India, mereka merupakan golongan terdidik yang
menguasai bahasa Sansekerta dan tulisan Pallawa sedangkan di kalangan
rakyat pengaruh Hindu belum kuat.

Untuk mengetahui tingkat pem aham an Anda terhadap uraian
m ateri tersebut, jawablah latihan-latihan soal berikut ini!

1. Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berlangsung abad ... yang
dibuktikan dengan adanya....
2. Prasasti-prasasti peninggalan Tarumanegara yang ditemukan di daerah
Bogor adalah....
3. Prasasti terpenting peninggalan Tarumanegara adalah ....
4. Pendeta Cina yang pernah singgah ke Tarumanegara adalah ....
5. Kerajaan Tarumanegara menganut agama ....

Untuk m em antapkan pem ahaman Anda, dapat m encocokkannya
dengan jawaban berikut ini.

1. 5 M dibuktikan dengan penggunaan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa
dalam prasasti Yupa.
2. Prasasti Ciarunteun, prasasti Jambu, prasasti Kebun kopi, prasasti Pasir
Awi, prasasti Muara Cianteun.
3. Prasasti Tugu

Sabtu, 15 Oktober 2011

QUIZ SEJARAH (XI IPA)

Hubungan Perang Dunia dengan Perkembangan Teknologi

http://www.4shared.com/file/taQsAjpk/Hubungan_Perang_Dunia_dengan_I.html

DEMOKRASI TERPIMPIN PPT

Demokrasi Terpimpin di Indonesia..oleh Ana Ngatiyono M.Pd, slengkapnya dapat diunduh disini free..!!!

Quis Sejarah 3 (XI IPA)

ORDE BARU PPT

http://www.4shared.com/file/J1GYynNj/XII_IPAOrde_Baru.html

Reformasi

http://indonesiaindonesia.com/f/2392-indonesia-era-reformasi/

Sejarah Kerajaan Romawi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Sebelum menjadi negara dengan bentuk pemerintahan kekaisaran, Romawi merupakan negara dengan pemerintahan republiK. Perubahan negara kekaisaran dimulai pada saat Oktavianus berkuasa atas seluruh wilayah Romawi setelah berhasil mengalahkan Musuh-musuhnya termasuk Antonius, kakak iparnya sendiri. Oktavianus merupakan ahli waris yang ditunjuk oleh Caesar sebelum kematianya, dan naik tahta menjadi kaisar Romawi pada tahun 27 SM dan bergelar kaisar Augustus. Pada masa pemerintahan kaisar Oktavianus Augustus, Romawi mencapai masa kejayaan karena Augustus berhasil menciptakan perdamaian di seluruh Romawi. Tatanan dalam pemrintahanya juga diperbaharui dan lebih berpihak pada rakyat.
Setelah kematian Oktavianus Augustus, tidak ditemukan lagi pengatinya yang dapat melebihi seperti apa yang diraihnya bahkan empat kaisar awal pengantinya dapat dikatakan tidak mampu memangku jabatan setinggi itu. Namun selang beberapa periode selanjutnya muncul lima kaisar yang dianggap kembali mengangkatr Roma ke jaman kejayaan meskipun tidak seperti apa yang dicapai pada masa kaisar Augustus. Selengkapnya baik keburukan-keburukan maupun prestasi yang telah dicapai selama kekaisaran Principat (27 SM-284M) akan dibahas dalam isi makalah ini.

B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana Latar Belakang munculnya kekaisaran Prinsipat Romawi.
b. Bagaimana kehidupan Romawi pada masa kaisar Augustus dan pengantinya.
c. Hasil-hasil peradaban pada masa Roma kekaisaran.


C. Tujuan

a. Untuk memahami latar belakang munculnya kekaisaran Prinsipat Romawi.

b. Mengetahui kaisar-kaisar yang pernah berkuasa pada periode kekaisaran Prinsipat.
c. Mengetahui hasil peradaban yang telah dicapai pada masa kekaisaran Prinsipat.














Kekaisaran Prinsipat di Romawi
BAB II : Latar Belakang Kekaisaran Prinsipat Romawi
Sebelaum menjadi negara kekaisaran, Romawi adalah sebuah negara republik oligharkis yang membagi penduduk dalam dua golongan utama, yaitu kelompok Patricia yang terdiri dari para bangsawan maupun orang yang memiliki tanah luas dan kelompok Pebea yang terdiri dari penduduk kelas rendahan. Julius Caesar adalah pemimpin republik Romawi terakhir yang paling sukses karena dapat menaklukan seluruh Gaul sebelum akhirnya republik ini runtuh dan berubah menjadi pemerintahan kekaisaran. Pada masa pemerintahan Julius Caesar dilaksanakan berbagai perubahan-perubahan pembaharuan, yakni setelah ia merasa banyak orang Roma yang menjadi pendukungnya. Tindakan pembaharuan ini diawali dengan tindakan perbaikan antara lain dengan mengirim delapan puluh ribu pengangguran ke negara yang menjadi negara jajahan Romawi untuk diperkerjakan disana. Undang-undang pembaharuan ini tidak hanya berlaku bagi rakyat kecil tetapi juga berlaku bagi para bangsawan dan orang-orang terkemuka setelah dibentuk sebuah undang-undang untuk membatasi segala kemewahan yang berlebihan, alasanya karena kemewahan dianggap akan menjerumuskan Roma pada kehancuran. Pembaharuan selanjutnya yaitu untuk membasmi berbagai tindak criminal, seperti halnya perampokan yang sering terjadi di seluruh Romawi. Di bidang pertanian dilakukan usaha untuk mengeringkan rawa-rawa yang diubah menjadi tanah subur dan digunakan sebagai lahan pertanian rakyat. Sementara itu, dalam bidang perniagaan diadakan pembaharuan dalam sistem ukuran dan timbangan, peraturan tahun juga menjadi sasaran perubahan yakni dalam satu tahun adalah sama dengan 365 hari dan 6 jam, selanjutnya agar perhitungan tersebut tidak mengacaukan maka digunakan pula tahun ganjil satu kali dalam empat tahun.
Semua peraturan pembaharuan tersebut dapat dijalankan dengan sangat baik, akan atetapi karena perubahan tersebut dijalankan secara cepat disertai penghancuran institusi-institusi republik diantaranya Caesar mengakhiri sistem Check and Balance yang berlaku dikalangan para pejabat dan majelis yang ada dalam republik Romawi. Caesar sendiri menganggap dirinya sebagai pemegang kekuasaan konsul yang merupakan tribun rakyat serta sebagai diktator “an Pontifex Maximus” (Pendeta tinggi, pemimpin tinggi dalam keagamaan). Ia memaksa Senat untuk mengadopsi dan menerapkan usulanya tanpa adanya suatu perundingan terlebih dahulu, ia juga ingin dipuja seperti dewa seperti halnya Alexander Agung ataupun Ptolomeus. Hal inilah yang menimbulkan rasa gelisah dan kebencian dari para anggota Senat, yang kemudian timbul niat untuk melanyapkan Caesar. Pada saat Caesar mengunjungi rapat Senat pada tanggal 15 Maart tahun 44 SM, rencana partai Senat untuk menyingkirkan Caesar terwujud setelah dibunuhnya Caesar oleh para anggota Senat sendiri dengan dua puluh tiga kali tikaman pisau. Pembunuhan Caesar ini kemudian menyebabkan perang saudara selama 15 tahun. Pihak pembunuh menyangka bahwa pembunuhan itu dianggap benar karena Caesar berusaha untuk menjadi raja, padahal keingginan menajdi raja adalah sebuah kejahatan yang amat besar bagi Romawi. Senat menganggap bahwa dengan membunuh Caesar kebesaran republik Romawi akan kembali, namun ternyata para Senat hanya termakan hasutan Markus Antonius yang merupakan sahabat Caesar sendiri.
Setelah kematian Caesar timbul masalah siapa pengantinya. Sementara itu, di kota Appolonia seorang sepupu Caesar bernama Oktavianus bertempat tinggal. Dalam surat wasiat yang ditulis Caesar sebelum kematianya menyatakan bahwa Oktavianus diangkat sebagai ahli waris pemerintahan Romawi selanjutnya. Penentangnya yang paling kuat dari pengangkatan Oktavianus adalah Antonius yang merupakan kakak iparnya sendiri. Namun kedua tokoh yang dijagokan menjadi pemimpin Romawi tersebut pernah bekerja sama dalam melenyapkan semua pembunuh Caesar. Setelah mencapai kemenangan atas lawanya, mereka membagi wilayah kekuasaan Romawi menjadi dua, Antonius memerintah di bagian timur negara Romawi seperti Balkan, Syiria, Mesir, Palestina, maupun Asia Kecil. Sementara Oktavianus memerintah di bagian Barat Romawi dan wilayah kekuasaan Romawi di Afrika. Pada waktu itu, Antonius masih berstatus sebagai suami dari saudara perempuan Oktavianus, namun ia tetap menarik diri ke Mesir dan menikahi Chleopatra.
Tidak lama kemudian setelah pembagian kekuasaan hubungan antara Antonius dan Oktavianus menjadi tegang. Kelakukan Antonius yang kurang baik semakin mempermudah Oktavianus unutk menaklukanya. Antonius sebenarnya adalah orang yang berhasil dan mempunyai banyak pengikut, tetapi setelah menikah dengan Chleopatra, kebijakanya banyak terpengaruh oleh kepentingan Chleopatra antara lain banyak dihadiahkan sebagian besar bagian kerajaan kepada Chleopatra maupun Putranya. Selain itu, Oktavianus dikesampingkan dan Iskandariyah hendak dijadikan sebagai ibu kota seluruh negara Romawi. Keinginan Antonius inilah yang semakin membangkitkan amarah Roma. Senat menganggap bahwa Antonius bukan sebagai pemimpin Romawi, melainkan semata-mata hanya seorang Mesir. Oleh karena itu, para pengikut membelot menjadi pengikut Oktavianus dan menyatakan perang dengan Antonius maupun Chleopatra. Menyadari kekalahan pada dirinya, Antonius dan Chleopatra akhirnya bunuh diri pada tahun 30 SM. Dengan kekalahan tersebut Mesir menjadi milik Romawi dan Oktavianus menjadi penguasa tunggal di Roma. Republik yang mengalami kemunduran akhirnya musnah setelah pada tahun 27 SM Otavianus mulai melakukan tranformasi di bidang Politik, yaitu dari sistem Republik menjadi suatu sistem yang dirasa sesuai dengan kebutuhan bangsa Romawi yaitu sistem kekaisaran. Oktavianus sendiri bergelar sebagai kekaisaran Augustus.
Romawi Kekaisaran dibagi menjadi dua yaitu kekaisaran Prinsipat dan Dominiat. Kekaisaran Prinsipat berasal dari kata Princeps yang artinya kaisar yang memerintah adalah keturunan para pangeran penguasa.




BAB III: Penguasa Pada Masa Kekaisaran Prinsipat Romawi.
1. Augustus (Oktavianus), 27 SM-14 SM
Augustus adalah pewaris tahta Romawi dari penguasa sebelumnya Julius Caesar, Oktavianus adalah sepupu dari Caesar yang mewarisi semua kecakapan dalam menjalankan pemerintahan di Romawi. Oktavianus memulai pemerintahanya atas Romawi dengan melakukan perubahan suatu sistem Republik menjadi sebuah negara dengan sistem kekaisaran. Yang terbentuk setelah Senat merelakan jabatan penting kepadanya agar tetap bersedia memimpin Romawi. Hal ini dikarenakan keberhasilan Augustus bersandiwara bahwa ia akan mengundurkan diri dari pemerintahan, sehingga para senat terpengaruh. Tujuan dari perubahan sistem ini adalah tetap mempertahankan bentuk-bentuk republik tetapi dengan memperkuat kekuasaan pemerintah melalui peningkatan kekuasaanya sendiri, sehingga Oktavianus menamakan dirinya sebagai “Restorator Republik Roma”, meskipun pada kenyataanya ia adalah pendiri kekaisaran Romawi. Oktavianus diangkat menjadi imperator seumur hidup dan berkuasa atas seluruh angkatan laut maupun angkatan darat Romawi. Dalam rangka untuk memainkan perananya sebagai republikan yang baik, Oktavianus senantiasa menghindarkan diri dari gaya hidup yang serba bermewah-mewahan, Oktavianus lebih menyukai diberi gelar Princeps yang artinya sebagai warga negara yang pertama dari pada julukan kaisar, tetapi dalam perjalanan sejarah Oktavianus lebih dikenal dengan sebutan Augustus atau “yang mulia”.
Dalam menjalankan pemerintahan atas kekaisaran Romawi, Augustus mengembangkan dan menjadi peletak dasar sistem pemerintahan yang disebut dengan sistem diarchy yakni suatu sistem pemerintahan yang dipegang oleh dua orang penguasa tertinggi yaitu senat dan kaisar itu sendiri. Tetapi pada kenyataanya, meskipun ia tetap mempertahankan senat, serta majelais dan berbagai institusi-institusi republik lainya, sistem dyarchy ini lebih mendekati pada sistem monarchi dan merubah sistem kekuasaan kearah absolutisme. Seperti halnya Caesar ia menganggap dirinya mempunyai hak-hak prerogative konsul, tribun rakyat dan badan-badan eksekutif lainya. Ia pun mendikte para pejabat-pejabat yang kurang berkuasa yang tidak lagi dipilih oleh Senat. Meskipun ia tidak mempunyai keinginan untuk menyingkirkan lembaga-lembaga tinggi, misalnya Senat, tetapi dalam perjalanan pemerintahanya ia menyingkirkan para senator-senator yang dianggap dapat menimbulkan kekacauan dan menentang semua kebijakan dirinya. Disamping itu, ia juga memotong pengawasan senat atas dua kekuatan yang paling kuat dalam kehidupan politik kekaisaran Romawi, yakni pengawasan atas angkatan bersenjata meliputi kontrol atas angkatan darat maupun angkatan laut dan pengawasan atas kekuasaan dalam pengumpulan pajak rakyat. Senat pada masa pemerintahan kekaisaran Augustus banyak diturunkan perananya yaitu hanya sebatas sebagai pembantu kaisar dan tidak mempunyai wewenang untuk menentukan segala kebijakan seperti pada masa Republik Romawi. Oleh karena itu, kedudukan senat semakin lemah dan tidak mempunyai legalitas. Badan kenegaraan lainya seperti halnya “Centuriate Assembly dan Tribal Assembly” juga mengalami nasib yang sama seperti halnya Senat.
Kekuatan dan keberhasilan Augustus menjadi penguasa Romawi terletak pada kekuatan angkatan bersenjata dan kekayaanya serta kekuasaan atas kendali pemerintahan. Augustus mempunyai kekayaan yang melimpah yang ia diperoleh dari warisan Caesar dan banyak menerima barang rampasan yang diperolah dari kampanye-kampanye militer. Selain itu, Augustus juga banyak mendapat warisan dari orang-orang kaya Roma sebagai wujud kesetiaan kepada dirinya. Dengan kekayaan yang melimpah ini, secara otomatis dapat meluruskan jalanya dalam bidang politik. Pada waktu Augustus memegang jabatan pertama kali sebagai kaisar Romawi mekanisme perpajakan mengalami masa kekacauan dan Roma dalam ancaman kebangkrutan, tetapi dengan kekayaanya Augustus membayar gaji dan pensiun para pegawainya dengan kekayaanya sendiri. Dengan uangnya sendiri, ia juga banyak melakukan perbaikan sarana penyediaan air minum pembangunan gedung-gedung pemerintahan yang megah diseluruh Roma yang semula terbuat dari batu bata merah diubah menjadi marmer yang sangat indah.
Dalam perjalanan politiknya, Augustus banyak melakukan serangkaian inovasi yang penting bagi angkatan bersenjata, ia berusaha menghilangkan praktek yang dianggapnya tidak berguna dan berbahaya yaitu membiarkan para jendral yang independen saling bersaing untuk membentuk angkatan perang sekehendak mereka. Ia menajdikan dirinya sebagai satu-satunya komandan dari seluruh kekuatan bersenjata Roma. Tujuan dari penguasaan tunggal dalam angkatan bersenjata yakni agar Augustus dapat lebih mudah mendisiplinkan para jendaral yang berusaha untuk menjadi kaisar Roma. Dalam sejarah kemiliteran Romawi, Augustus membuat angkatan bersenjata dalam keadaan yang selalu siap dengan menciptakan satu legiun khusus secara permanen yang ditempatkan di perbatasan propinsi agar selalu siap apabila mendapati serangan dari luar.Selain itu juga, ia melembagakan angkatan laut kedalam badan yang permanen dan ditugaskan untuk mengawasi keamanan laku lintas laut dari ancaman para bajak laut disekitar laut mediterania. Augustus juga memobilisasi sekitar 300,000 orang dan memotong jumlah legiun lebih dari tujuh puluh. Mungkin menjadi dua puluh delapan legion ( sekitar 160.000 orang), jumlah pasukan yang tidak terlalu besar untuk mempertahankan perbatasan sepanjang 4000 mil. Dua puluh delapan legion tersebut dibagi dan ditempatkan di tempat yang berbeda, sekitar delapan legion ditempatkan di pulau Rhine, tujuh lagiun ditempatkan di wilayah Danubian,. Tiga legion berada di Spanyol, empat legion ditempatkan di Syiria, dua legion ditempatkan di Mesir, satu legion ditempatkan di Macedonia, dan satu legion lagi berada di Afrika. Di Italia sendiri cukup ditempatkan Garnisun dari pengawal kerajaan sebanyak 9000 orang yang kemudian dibagi dan ditempatkan di tempat yang berbeda. Augustus menempatkan 5000 pasukan di sekitar Asia Kecil, 3000 pasukan di Judea, dan 1200 di tempatkan di wilayah Gaul. Perekrutan pasukan untuk masing-masing legion diperoleh dari mereka yang mendaftarkan diri secara sukarela, kecuali bagi mereka yang mempunyai cacat tubuh.
Dalam bidang pemerintahan, Augustus berusaha untuk mengakhiri cara-cara tidak sehat yang telah menjadi sumber ketidakpuasan bagi rakyat dan tindak korupsi yang sudah kronis pada waktu itu. Augustus hanya mengangkat orang-orang yang terampil dan jujur sebagai pegawai pemerintahan dan mereka hanya bertanggung jawab kepada dirinya untuk mengantikan kedudukan para senat yang korup. Oktavianus Augustus adalah kaisar yang dikenal dalam sejarah bukan karena keberanian dan kecerdasanya, melainkan sebagai pemimpin yang pandai dalam memilih pembantu-pembantunya yang mempunyai sifat yang tidak terdapat dalam dirinya. Kecakapan inilah yang membuatnya mempunyai pegawai-pegawai yang sangat loyal pada setiap kebijakanya. Langkah selanjutnya yaitu melakukan standarisasi perpajakan, meskipun masih terdapat pajak untuk barang-barang yang tidak bergerak, penjualan, impor, dan barang lainya, namun beban pajak yang dikenakan pada setiap perorangan tidak terlalu memberatkan. Untuk bertugas menarik pajak, Kaisar mengangkat aparat pemerintah, penarikan pajak tersebut di jalankan seadil mungkin serta semaksimal mungkin dijalankan agar tidak menimbulkan kesengsaraan bagi rakyat.
Masa pemerintahan Augustus ini menandai dimulainya “Pax Romana” (Perdamaian Roma) yang berlangsung dan bertahan selama 2 abad (27 SM-180M), dalam hal ini Romawi mengalami fase tanpa peperangan paling lama dalam sejarah Barat, meskipun sesekali terjadi perang perbatasan seperti halnya perang yang terjadi di hutan Tautoburger pada tahun 9 M, dimana dalam peperangan ini orang-orang Barbar Jerman yang dipimpin oleh Arminius (Herman) dapat mengalahkan pasukan Romawi dan memaksa mereka menyingkir ke tepi Barat sungai Rhine. Tetapi peperangan-peperangan yang terjadi hanya dalam skala kecil tanpa dapat mengoyahkan “Pax Romana” di bawah kaisar Augustus.
Perjalanan politik augustus hampir berlangsung selama 60 tahun, akan tetapi pada 19 August tahun 14 M, di sebuah kota kecil Campanian di sekitar Nola, Augustus meninggal. Ia selalu siap, tenang, bahagia,tidak pernah merasa ragu, dan selalu menyesali kesalahanya yang pernah dibuat sewaktu ia menjadi pemimpin kekaisaran Romawi. Permasalahan yang kemudian muncul pasca ia meninggal adalah kesulitan tentang siapa yang akan mengantikanya karena tidak terdapat aturan yang pasti tentang pemilihan pengantinya. Permasalah inilah yang akan menganggu puncak kekuasaan sampai akhir masa kekuasaan Princeps.

2. Para Kaisar Yang Menjadi Penerus Augustus
Setelah kematian augustus, kaisar pengantinya tidak mempunyai kecakapan dalam menjalankan tugas sebagai kaisar Romawi. Bahkan empat kaisar sesudah Augustus sama sekali tidak sesuai untuk memangku jabatan setinggi itu. Tiberius lahir pada tahun 42 SM, selama dua tahun ia hidup bersama orang tuanya dalam pengasingan. Pada tahun 38 SM ibunya Livia Drusilla membujuk ayahnya untuk menceraikanya dan kemudian ibunya menikah dengan Oktavianus. Oleh karena itu, Tiberius merupakan anak tiri dari kaisar Augustus. Tiberius naik tahta pada usianya 55 tahun. kaisar Tiberius banyak menyalahgunakan wibawa dan wewenang yang didapatkan dari ayah tirinya sehingga ia cepat dikenal sebagai pengusa berakhlak bejat dan kejam, ia menyingkirkan setiap orang yang dianggapnya berkhianat.
Meskipun demikian Berita kuno menyebutkan bahwa Tiberius adalah kaisar yang menjalankan pemerintahan dengan bagus. Ia memperlakukan senat dengan sangat peduli dan hormat, ia menghadiri semua pertemuan, mempersilahkan dan memberikan kebebasan dalam berbicara dan melakukan perdebatan dan yang diterima itu sama dengan Partner asli dalam pemrintahan, menghilangkan penelitian untuk jabatan di kampus Martinus, pengadilanpun memperoleh martabatnya kembali. Popularitas Tiberius sebagai kaisar Romawi,kelihatan mempunyai jiwa kepemimpinanya penuh ketenangan, baik dalam pengetahuanya ataupun kemampunya dalam hal adminastrasi pemerintahan Romawi. Ia mengikuti politik luar negeri yang dijalankan Augustus yaitu lebih mempercayakan taktik diplomatik dari pada dengan peperangaan. Namun semua itu hanyalah keadaan yang dipaksakan.
Tiberius menghabiskan waktu 11 tahun terakhir pemerintahanya di Capri , disana ia berbuat tidak senonoh didepan orang Roam dengan pesta yang berlebihan dan meneror mereka dengan menyerahkan pemerintahanya kepada seorang letnan yang kejam yaitu Sejanus.
Penganti Tiberius adalah Caligula, anak kemenakanya. Pada awalnya Caligula disanjung sebagai tokoh yang poluler karena ia mengampuni lawan politiknya, meniadakan tukang lapor, mengurangi pajak, dan mendukung keuangan berbagai macam kegiatan olahraga. Tetapi selanjutnya Caligula menyerukan kekuasaan Priceps yang tak terbatas, ia juga menuntut agar dirinya disebut sebagai dewa dan mengusulkan agar kudanya sebagai konsul. Akibat kehidupanya yang serba mewah, Roma mengalami kebangkrutan, untuk itu ia memaksa orang kaya mewariskan hartanya kepada negara dengan terlebih dahulu mengancam hukuman mati dan penyitaan harta benda mereka. Tindakanya yang kejam dan pikiranya yang selalu berubah-ubah hingga gila membuat seluruh Roma marah, bahkan pengawal Pretorianya menjadi marah. Pada tahun 41 M Caligula dibunuh oleh parwira pengawalnya sendiri dan langsung dikuburkan di kota Roma. Pada saat kematianya, Caligula baru berusia 30 tahun sehingga belum menentukan kaisar yang akan mengantinya.
Penganti Caligula akhirnya ditentukan sendiri oleh pasukan Preutoria, Claudius yang merupakan paman Caligula diangkat menjadi kaisar pada usia 50 tahun. Claudius digambarkan sebagai orang yang bodoh dan tidak mempunyai sopan santun, akan tetapi pada masa kekaisaranya kepamongprajaan lebih diluaskan lagi serta dijadikan lebih berdaya guna, dan kekuatan-kekuatan baru dilimpahkan kapada para gubernur di Provinsi luar. Pemerintahan yang dipimpin oleh kekaiasaran Augustus ini dapat dikatakan sebagai pemerintahan yang sangat resah, karena selama ia berkuasa banyak muncul kota-kota provinsi menjadi sebuah pusat industri yang hampir sama dengan kota Roma sehingga kota-kota tersebut menuntut peranan yang lebih besar dari pemerintahan Roma. Claudius sendiri banyak meninggalkan garis kebijakan yang diterapkan oleh Augustus yaitu tentang batas-batas geografis dan politik Romawi, bahkan Claudius memberikan hak kewarganegaraan Roma kepada seluruh penduduk provinsi, seperti arah kebijaksanaan yang dianut pada masa Caesar. Akibat arah kebijaksanaan tersebut muncul banyak ketegangan di sekitar Romawi, bahkan ketika Claudius meninggal pada tahun 54 M, kata Latin tidak lagi mempunyai arti Geografis karena banyak kota yang mempunyai hak Latin . Hak Latin ini sangat didambakan oleh setiap kota karena dengan hak itu, kota memiliki status tertentu dalam berurusan dengan Roma melalui para pejabatnya. Hal inipun diberikan kepada kota-kota disekitar Alpen dan kota-kota di Spanyol yang dikuasai Roma.
Claudius sendiri maninggal karena diracun oleh istrinya yang ke-empat bernama Agrippia. Sebelum meracuni Claudius, Agrippia membujuknya agar mengadopsi dan menyerahkan tahta kekaisaran kepada Nero anak dari Agrippia dan bukan kepada Britannicus, anak dari Claudius sendiri.
Penganti Claudius adalah Nero yang naik tahta pada usia 16 tahun, dan sebelum sampai satu tahun pemerintahanya ia membunuh Britannicus dengan racun. Di kemudian hari ia juga mengambil keputusan bahwa ibunya juga harus dibunuh, berbagai usaha untuk membunuh Agrippia ini mengalami kegagalan. Akhirnya Nero mengambil tindakan lengsung yaitu menuduh ibunya berkomplot untuk melawan kaisar dan segera menyuruh orang untuk membunuhnya. Kebakaran besar yang melanda Roma pada tahun 64 M menjadikan Nero disangka sebagai orang dibalik peristiwa tersebut, terlebih setelah ia menggunakan dalih kebakaran tersebut untuk kembali mebangun kota Roma atas nama kemasyuranya sendiri. Untuk kembali mengembalikan kepercayaan rakyat Roma Nero membuka Campus Martius, gedung umum, dan tamannya sendiri untuk menampung korban kebakaran tersebut. Sarana kehidupan juga didatangkan dari Ostria dan kota-kota tetangga, bahkan harga gandum pun diturunkan. Akan tetapi, semua tindakan tersebut tidak mendapatkan simpati rakyat karena muncul desasdesus bahwa saat terjadi kebakaran Roma, Nero menaiki mimbar pribadinya untuk membandingkan dengan kehancuran Troya. Guna mengalihklan perhatian rakyat terhadap dirinya atas tuduhan pembakaran kota Roma, ia menyalahkan orang-orang Kristen dan kemudian ratusan orang Kristen dibantai.
Kaum tradisional Roma juga menyimpan kemarahan pada kaisar Nero karena ia selalu menghayalkan diri sebagai seniman dan selalu mendesak agar dapat tampil di mimbar umum untuk bernyanyi dan memainkan lira. Padahal hal itu adalah aib bagi seorang bangsawan. Perbuatan Nero yang telah melampaui batas tersebut menimbulkan ketidakpuasan dimana-mana. Pada tahun 65 M komplotan rahasia yang didalangi oleh senat berusaha untuk melawan Nero, namun tindakan ini dapat diketahui dan dihancurkan oleh Nero. Semenatar itu Nero banyak menghadapi berbagai kekacauan antara lain di Armenia, Britania, Yudea, dan pada akhirnya harus menghadapi pemberontakan dari dalam bala tentaranya sendiri. Komandan pasukan Romawi di Gallia, Afrika, dan Spanyol berusaha merebut kekuasaan di provinsi mereka masing-masing. Akibat tantangan yang semakin besar, akhirnya Nero lari meningggalkan kota Roma dan ia akhirnya dijatuhi hikuman mati oleh Senat.
Kematian Nero ini menimbulkan masa anarki di seluruh Romawi yang lebih dikenal sebagai masa empat kaisar yaitu masa kaisal Galba, Otho, Vittelius, dan Vespasianus. Akhir masa kekaisaran Vitellius ditandai dengan peperangan yang melanda seluruh Italia. Dalam pertempuran tersebut menyebabkan Vespasianus berkuasa dan diangkat menjadi kaisar oleh para Senat karena keberhasilanya mengatasi semua kekacauan yang terjadi di selurh Italia. Senat juga memberikan kebebasan pada Vespasianus untuk mengadakan perjanjian dengan siapapun, memanggil Senat untuk bersidang, memperluas wilayah, mengadakan transaksi dan melakukan apapun yang menurut anggapanya mengabdi pada kepentingan negara serta kehormatan dewa, negara, dan perorangan. Dalam melanjutkan pemerintahanya, ia juga melanjutkan kebijakan yang dilakukan Claudius yaitu memberikan hak kewarganegaraan kepada setiap provinsi, dan melimpahkan status Latin kepada kota-kota diseluruh Spanyol. Vespasianus juga berusaha memperbaiki kas negara yang bangkrut dengan memotong pengeluaran dan mengutip pajak baru dan tindakan itu dilakukan secara hati-hati dan tidak terlalu keras.
Dengan wibawa jabatanya Vespasianus mengeluarkan Roma dari masa kekacauan, ia melakukan pengabdianya kepada negara yang dapat dikatakan besar yakni menegakan hubungan baik antara Senat dan Princeps.
Dibawah Vespasianus dan para pengantinya, senat mengalami sedikit perubahan dan sedikit kekhasanya. Jabatan-jabatan tinggi dalam dalam rumah tangga kekaisaran dianggap penting sekali mulai diambil alih oleh para kaum Ksatrya, dan Senat mulai berfungsi sebagai badan tertinggi pegawai negeri. Berkat pengalaman anggotanya menduduki berbagai jenjang jabatan di seluruh kekaisaran, badan ini juga menjadi dewan penasehat pemerintah. Pada masa kekuasaan wangsa Flavius ini (keluarga Vespasianus) mulai surut perubahan peranan inilah yang memungkinkan Senat melaksanakan tugas untuk menunjuk seorang kaisar.
Pada tahun 79 M, Vespasianus digantikan oleh anaknya Titus. Setelah kaisar Titus meninggal kemudian digantikan oleh anak kedua dari Vespasianus yaitu Domitianus yang merwarisi kekuasaan pada usia 29 tahun. Pada masa kekaisaran Domitianus kehidupan penuh dengan keurigaan dan ketakutan, hal ini berlangsung selama 15 tahun. Ia banyak menjatuhi hukuman mati kepada mereka yang disangka sebagai penentang kaisar. Akhirnya kaisar dibunuh oleh anggota rumah tangganya sendiri. Senat kemudian memerintahkan agar nama Domitianus dihilangkan dari seluruh kota Roma, dan untuk pertama kalinya Senat menentukan pilihanya sendiri seorang kaisar yang akan berkuasa. Nerva seorang pengacara tua terhormat akhirnya yang dipilih sebagai kaisar penganti Domitianus.
Kekaisaran Nerva inilah yang memulai zaman lima kaisar baik. Meskipun masa pemerintahan Nerva berlangsung singkat, namun ia mewariskan pendekatan yang rasional terhadap masalah pengantian kaisar. Ia mengambil calon untuk mengisi jabatan tersebut dan kemudian melatihnya, hasilnya adalah masa kemantaban yang dapat berlangsung lama. Buktinya pada masa kekaisaran Trajanus, Hadrianus, Antonius Pius, dan Marcus Aurelius yang berturut-turut sebagai penganti Nerva kekaisaran Roma mencapai puncaknya meskipun tidak seperti pada masa Augustus.
Penganti langsung Nerva adalah Trajanus, ia adalah seorang komandan di Spanyol meskipun namanya tidak banyak dikenal nemun ia memberikan harapan yang besar kehidupan Romawi. Dibawah kaisar Trajanus perbatasan kekaisaran mencapai jangkauan yang paling jauh. Trajanus memimpin bergerak ke Dacia diseberang sungai Donau dan pada akhir masa kekuasaanya ia memimpin ekspedisi masuk Armenia dan Mesopotamia. Dalam bidang pemerintahan, Trajanus melakukan perubahan terutama dalam pemerintahan daerah kota-kota provinsi. Kekaisaran di bawah Trajanus menikmati kemakmuran yang besar, provinsi juga berkembang menandingi perkembangan yang ada di kota Roma. Salah satu ukuran kemakmuran ini ialah meningkatnya kedermawaan umum dan perorangan diseluruh kekaisaran. Gandum dibagikan secara cuma-cuma bagi penduduk miskin dan mereka berhak menonoton sirkus tanpa harus membayar.dan kedermawanan Trajanus yang paling menonjol adalah mengambil uang yang sama banyaknya dengan anggaran kekaisaran selama satu tahun. Dengan uang ini ia membangun sistem sewa tanah pertanian dengan mudah, sedangkan keuntungan dari sistem ini dibagikan pada yatim piatu. Program yang dikenal dengan nama Alimenta ini diperluas oleh penganti Trajanus dan dilaksanakan hampir 200 tahun.
Sesuai dengan perintah Nerva, Trajanus mengangkat seorang kerabatnya yang bersal dari Spanyol yaitu seorang jendral cemerlang bernama Hadriyanus sebagai ahli warisnya. Dengan semikian pada saat Trajanus meninggal pada tahun 117 M jabatan kaisar langsung diserahkan kepada Hadrianus. Kebijaksanaan Hadrianus agak menyimpang dari apa yang dilakukan oleh Trajanus. Karena merasa kekaisaran sudah terlampau luas , maka ia melepaskan pangkalan Trajanus di Armenia serta Mesopotamia. Ia juga mundur dari wilayah Britania sebelah Utara karena di wilayah ini Roma telah kehilangan satu legion utuh dalam perang perbatasan. Kaisar Hadrianus inilah yang membangun benteng terkenal yang memisahkan Britania bagian selatan dengan bagian utara yang belum dikuasai.
Hadrianus melakukan perjalanan hampir diseluruh wilayah propinsi untuk memperhatikan secara lebih mendetail wilayah yang jauh dari pengawasanya, membangun gedung baru dan berusaha meringankan beban pajak rakyat. Hadrianus juga membakukan hukum Romawi dengan menyamakan semua prosedur hukum di seluruh kekaisaranya. Negara Romawi menjadi persemakmuran sejati dan bukan pemerintahan pusat yang menguasai negara jajahan. Kota-kota di wilayah Romawi dijadikan Minicipia atau kotapraja yang semua penduduknya dterima sebagai warga negara Romawi.
Kaisar terakhir dari lima kaisar yang bijaksana ini adalah Antonius Pius dan Marcus Aurelius. Kedua kaisar ini memerintah dan mencapai jaman kejayaan kembali. Dibawah pemerintahan Marcus Aurelius (161-180 M) perasaan persatuan dan kerukunan rakyat sangat menonjol. Tetapi pada waktu yang sama terdapat tanda yang tidak menyenangkan bahwa akan terjadi perubahan . Selama tahun-tahun terakhir pemerintahan Marcus Aurelius perbatasan Roma di Sungai Rhein, Donau, dan eufrat mengalami bahaya serentak. Zaman Marcus Aurelius banyak disibuki oleh permasalah militer. Ia sering berada di perbatasan dan sering memimpin tentaranya sendiri disela-sela pertempuran. Aurelius tetap mempertahankan jabatan kaisar sebagai “Pontifex Maximus” dan mempertahankan kontrol atas angkatan perang dan birokrasi berada di tangan mereka sendiri. Selama beabad-abad juga dikembangkan beberapa lembaga politik baru dan merintis adanya pemujaan terhadap kaisar yang dipuja sebagai dewa seperti halnya pada masa Caesar
.
3. Nama-nama Kaisar yang Berkuasa Setelah Marcus Aurelius Sampai Berakhir Kekaisaran Prinsipat.
“ Lucius Aurelius Verus (Marcus'la beraber)(161-169), Commodus(180-192), Pertinad(192-193), Didius Julianus(193), Septimus Severus(193-211), Caracalla (211-217), Geta (kardeşi Caracalla ile beraber) (211-212), Macrinus (217-218) , Heliogabalus (218-222), Severus (222-235), Maximinus (235-238), Gordianus-I (238), Gordianus-II (238), Pupienus ve Balbinus (238), Gordianus-III (238-244) , Philippus (244-249), Decius(249-251), Gallus(251-253), Aemilianus(253) , Valerianus(253-259), Gallienus(259-268), Claudius-II(268-270), Aurelianus(270-275), Tacitus(275-276), Florianus(276), Probus(276-282), Carus(282-283) , Diocletianus(283-305), Maximianus (İstanbul)(286-305), Constantius Chlore-I(305-306), Galerius(306-311), Severus (Ortak İmp.) (306-307), Maxentius(311-312), Licianus(308-324), Constantinus I(324-337), Constantinus-II(337-340), Constantinus-III(340-361), Constans (Ortak İmp.)(337-350), Magnentius(350-353), Julianus(361-363), Jovainus(363-364), Valentinianus-I (Roma)(364-375), Valensius (İstanbul)(364-378), Gratienus (Roma)(367-383), Maximus (Fransa'da)(383-388), Valentinianus-II (Roma)(375-392), Theodoius(379-395), Eugenius (Fransa'da)(392-394), Honorius(395-423), Valentinianus-III(423-455), Petronius(455-456), Avitus(456-457), Majorianus(457-461), Severus(461-465), Anthomius(465-472), Olybrius(472-473), Glycerius(473-474), Nepos(474-475), Romulus(475-476) “






BAB IV : Hasil Peradaban Romawi Masa Kekaisaran Prinsipat
Peradaban bangsa Romawi baik pada masa republik maupun pada masa klekaisaran menonjolkan segi-segi kepraktisan bangsa Romawi. Bangsa Romawi tidak banyak memberikan sumbangan dalam bidang seni drama maupun filsafat, namun dalam bidang kemiliteran Romawi mempunyai kemampuan yang lebih tinggi dari pada kebudayaan manapun. Hasil peradaban Romawi masa kekaisaran dapat digolongkan menjadi:
A. Hukum
Hukum Roma dijalankan dengan cukup fleksibel dan adaptif terhadap terhadap kondisi-kondisi baru. Dibawah kekaisaran negara menempatkan para advokat sebagai pegawai negeri yang disebut dengan Juris Consult artinya mereka yang ahli dalam hukum. Mereka bertugas mengadaptasikan hukum pada kebutuhan-kebutuhan khusus atau kasus-kasus khusus dan menegakan keadilan serta memberikan keputusan-keputusan atas jiwa hukum. Pelaksanaan hukum Roma mempunyai kelemahan-kelemahan diantaranya di Roma tidak ada juri seperti di Athena, para hakim mempunyai pendidikan legal yang sama. Disamping itu hukum roma dapat dipakai untuk dapat menyalahgunakan kekuasaan negara. Akan tetapi meskipun hukum Roma menekankan pada kekuasaan negara tetap menekankan pada hak-hak terdakwa.
B. Ilmu Pengetahuan dan teknik
Seperti halnya dalam bidang hukum, dalam ilmu pengetahuan bangsa Romawi juga menganut hal-hal yang praktis. Meskipun sedikit sekali hasil penemuan-penemuan akan tetapi mereka dapat memperlihatkan rasa inigin tahu yang besar, mereka juga mempunyai semangat yang tinggi dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan penemuan baru sehingga mempunyai makna praktis dan nyata dalam kehidupan. Sebagai contoh penemuan dalam bidang bedah dan kesehatan masyarakat, Roma telah membuat kemajuan yang mendasar. Para ahli bedah telah menciptakan alat-alat bedah seperti gunting tang, dan jepitan (twezeer) serta peralatan lain yang dipakai untuk melaksanakan operasi-operasi khusus. Pada waktu itu juga ditemukan metode untuk menolong kelahiran bayi yang tidak dapat lahir dengan cara normal, metode ini bernama operasi Caesar karena pertama kali digunakan pada waktu kelahiran Julius Caesar.
Bangsa Roma juga mencapai tingkat sanitasi tertinggi, bahkan yang tertinggi di Eropa hingga abad 19M, mereka membuat W.C dengan disertai saluran pembuangan air kotor dan selokan atau parit untuk mengeringkan. Tempat-tempat pemandian umum juga banyak dibangun. Sementara itu, dalam bidang tekhnik bangsa Romawi sudah mencapai tingkatan yang labih tinggi pula, mereka membuat fondasi dengan bahan dari kapur, pasir, silica, batu, dan air. Untuk mencampur bahan-bahan tersebut dibutuhkan tukang batu yang ahli agar campuran dapat seimbang.
C. Arsitektur dan Seni Patung
Arsitektur Romawi merupakan hasil dari tekhnik tinggi, bangsa Romawi telah menggunakan lengkungan sebagai alas bangunan dan mengkhususkan pembangunan pada bangunan-bangunan sekuler. Bangsa Romawi juga senang membangun bangunan yang besar, misalnya dipantai timur Adriatik, kaisar Diocletianus membangun satu istana yang besar sekali sehingga sisanya masih tersebar di sekitar Serbia sekarang.
Dalam seni patung, bangsa Roamwi mengembangkan gaya realisme yang telah mereka warisi dari dunia Helenistik, misalnya dapat dilihat dari patung setengah badan kaisar Vespasianus yang dengan jelas menampilkan kekasaranya, intelegensia yang superior dan kesenanganya akan humor. Pematung sering kali memuja apa yang dipatungkan dengan gaya yang dilebih-lebihkan.
D. Filsafat dan Agama
Pada masa kekaisaran, filsafat Helenistik dan agama misteri oriental, keduanya diimpor dari luar untuk mengisi kekosongan warisan yang ditinggalkan oleh kemerosotan politeisme lama. Para intelektual Roma mulai mempelajari ajaran-ajaran mazhab Epicurea dan Stoa yang berasal dari Alexandria. Mazhab Stoa cukup menarik para pemikir pada abad pertama masa kekaisaran misalnya Epicetus. Sementara kehidupan agama, agama Kristen dalam jangka panjang berhasil memenuhi keinginan orang banyak. Namun sampai Kristianisasi mampu mendominasi Roma selama berabad-abad masa kekaisaran, agama ini menghadapi persaingan dari agama oriental misteri lainya. Di Mesir orang-orang banyak memuja dewa Isis, di Asia Kecil memuja Magna Mater atau Ibu Agung, dan di Persia memuja Dewa Mithra.
E. Kesusastraan
Banyak penulis Romawi, seperti halnya para seniman dan filsufnya ,meniru model-model Yunani. Hanya Essai yang telah dikenal sebelumnya serta bentuk-bentuk karya sastra minor yang terlebih dahulu dikembangkan dalam bahasa Latin. Para pengarang Romawi banyak menampilkan tema-tema popular dan menulis sedemikian jelas dan efektif sehingga dapat secara mudah mendapatkan pengemar. Para pengarang masa kekaisaran tersebut antara lain, Vergil (70-19 SM), ia adalah yang terbesar diantara para penulis Augustan . Pelindung dekatnya bernama Maecenas seorang yang kaya dan sebagai teman dari Augustus. Horace (65-8 SM), ia adalah penyair Augustan terbesar kedua, Hirace banyak menulis tentang tema-tema yang menjadi kegemaran dari Augustus. Ovid (43-17 SM), ia adalah penyair augustan terbesar ketiga, dalam tulisanya ia selalu mencurahkan perhatianya pada kesenangan-kesenangan tetapi cenderung mengabaikan etika. Tacitus (55-117 M), ia merupakan sejarawan terbesar Romawi karya terbesarnya adalah Germania. Dalam karyanya ini, ia kurang menampakan sejarah bangsa Jerman awal dari pada serangan Roma selanjutnya. Ia sangat memuji kebaikan-kebaikan sehingga karya ini mengambarkan pujian yang dilebih-lebihkan kepada bangsa Jerman untuk mengkontraskan dengan kebejatan-kebejatan pada zaman tersebut.


BAB V
PENUTUP
Kesimpulan.
Romawi adalah sebuah negara yang mengalami dua periode yang berbeda yaitu periode republi dengan Julius Caesar sebagai penguasa terakhir dan periode kekaisaran yang dimulai pada masa pemerintahan kaisar Oktavianus Augustus. Setelah berhasil mengakhiri perang saudara di seluruh Romawi, Augustus bersandiwara untuk mengundurkan diri dari pemerintahan. Sandiwara ini menimbulkan kekhawatiran rakyat dan Senat, sehingga untuk memaksa agar Augustus bersedia menjadi pemimpin Romawi, Senat memberikan jabatan-jabatan penting akibatnya segala urusan ketatanegaraan berada dalam satu tangan yaitu kaisar sehingga berubahlah Romawi menjadi kerajaan.
Pada masa kekaisaran Augustus kehidupan mengalami masa damai yang berlangsung dalam jangka waktu lama, pada masa pemerintahanya pun Romawi mencapai masa kejayaan. Ia banyak melakukan perubahan-perubahan dalam pemerintahanya yang lebih berpihak kepada rakyat. Augustus juga banyak melakukan mobilisasi angkatan bersenjata baik darat maupun laut dalam rangka menajaga tiap perbatasan wilayah yang dikuasainya. Semenjak kematian Augustus, pada kekaisaran Romawi tidak terdapat lagi sosok kaisar yang dapat menyamai prestasi dirinya, bahkan hanya menimbulkan kemunduran bagi Romawi.
Pada masa kekaisaran banyak meninggalkan hasil-hasil peradaban di- antaranya dalam bidang hukum, arsitektur dan seni patung, agama dan filsafat, maupun dalam hal kasusastraan yang mempengaruhi kehidupan Eropa maupun dunia selanjutnya.



Daftar Pustaka :
Campbell,J.B, 1984, The Emperor and The Roman Army (31 BC-235 AD), Clarendon Pers : Oxford.
Farmer, Paul, 1951, Europian World A Historian Introduction, Alfred A. Knopf Inc : New York.
Green, Peter, A Concise History of Ancient Grece To The Close of Clasical Era, Thames and Hudson London : London.
Hadas, Moses, 1983, Roma Masa Kekaisaran, Jakarta : Tiara Pustaka.
Hayes, Carlton, 1956, History of Europe, The Mac Milan : New York.
Heichhelheim, Fritz M, dan Cedric A Yeo, 1962, History of The Roman People, Prentice Hall Inc.
H.J. Van Den Berg, 1952, Sejarah Panggung Dunia.
Romein, J.M, 1956, Aera Eropa Peradaban Eropa Sebagai Penyimpangan dari Pola Umum, Gonaco Pers : Bandung.
Subroto, Sugiharji dan Budiawan, 1989, Sejarah Peradaban Klasik dari Pra Sejarah Hingga Runtuhnya Romawi, Liberty : Yogyakarta.

abstrak tesisku

http://pasca.uns.ac.id/?p=1771
http://id.wikipedia.org/wiki/Peristiwa_Rengasdengklok

quis 3

quiz2

quiz

METODE SEJARAH
Sejarah sebagai ilmu sangat terikat pada prosedur penelitian ilmiah. Sejarah juga terikat pada penalaran yang berstandar dan fakta, secara positif sejarah mengkaji tentang waktu dan tentang sesuatu yangt mempunyai makna sosial. Selain itu, sejkarah juga mengkaji tentang sesuatu tertentu (particular), dan satu-satunya (unique), serta terinci. Sejarah mempunyai metode sendiri dalam mengungkapkan sejarah masa lampau agar dapat menghasilkan suatu karya sejarah yang kritis, ilmiah, dan objektif. Metode sejarah sendiri dapat diartikan sebagai seperangkat aturan dan prinsip sistematis untuk mengumpulkan sumber-sumber sejarah secara efektif, menilainya secara kritis dan mengajukan sistesis dari hasil-hasil yang dicapai dalam bentuk tulisan.
Dalam penulisan ini mengunakan metode Sejarah secara ilmiah Untuk memulai suatu kegiatan penulisan sejarah, seorang sejarawan harus dapat mengumpulkan data-data secara sistematis dan evaluasi yang objektif dari kejadian masa lampau. Hal ini dimaksudkan untuk menguji kebenaran sehubungan dengan sebab akibat kecenderungan kejadian tersebut untuk dapat membantu kejadian masa kini dan mengantisipasi kejadian masa mendatang. Metode sejarah yang digunakan yang merupakan petunjuk teknis penulisan, adalah tentang pengumpulan bahan atau sumber, kritik sejarah, interpretasi dan penyajian dalam bentuk tulisan ilmiah .
1. Pemilihan Tema atau Topik
Sebelum menulis sejarah seorang sejarawan harus terlebih dahulu menentukan tema atau topik yang hendak diangkat dalam karya sejarahnya. Dalam menentukan tema kadang seorang sejarawan harus terlebih dahulu melakukan pertimbangan terlebih dahulu karena pada dasarnya tema dalam sejarah berbeda dengan ilmu sosial lain, tema dalam penulisan sejarah hendaknya dapat diteliti sejarahnya. Dalam menentukan topik atau tema dalam penulisan sejarah hendaknya dipilih berdasarkan kedekatan emosional, dan kedekatan intelektual. Biasanya setelah topik ditentukan seorang penulis sejarah akan membuat rencana penelitian. Dalam sebuah rencana penelitian sendiri harus berisi permasalahan, historiografi, sumber sejarah, dan garis besar .
2. Heuristik
Heuristik merupakan kemampuan menemukan dan menghimpun sumber-sumber yang diperlukan dalam penulisan sejarah, yang berasal dari kata Yunani, heuriskein yang artinya memperoleh. Sumber sejarah juga dapat diartikan sebagai data sejarah yang dalam bahasa Latin adalah datum yang artinya pemberian. Data sejarah yang dikumpulkan harus sesuai dengan jenis sejarah yang akan kita tulis. Sumber penulisan merupakan hal yang sangat penting dalam penulisan sejarah. Menurut Sartono Kartodidjo sumber merupakan modal rekonstruksi sejarah, karena dari sumber itu akan dapat ditarik suatu fakta sejarah yang akan menjadi dasar untuk menghidupkan peristiwa masa lampau. Berkaitan dengan penelitian sejarah misalnya dalam menulis skripsi, maka sumber-sumber yang dikumpulkan hampir seluruhnya bersifat tertulis atau dokumen. Penyebutan dokumen disini lebih diartikan sebagai sumber-sumber yang tertulis seperti halnya yang terdapat dalam sebuah buku, artikel, maupun bahan-bahan tertulis lainya. Keberadaan dokumen ini sangat penting karena tanpa adanya sebuah dokumen, maka tidak akan ada sejarah yang terungkap . Selain sumber tertulis, sumber sejarah juga dapat didapatkan dari artifact atau sumber benda.
Menurut Sifatnya, sumber sejarah digolongkan menjadi dua yaitu :
a. Sumber primer, yaitu sumber yang didapat langsung dari pelaku sejarah atau saksi sejarah yang melihat dengan mata kepala sendiri peristiwa tersebut.
b. Sumber sekunder adalah sumber yang diperoleh dari orang kedua yang memperolah berita dari berita sejaman dan tidak didapat dari pelaku atau saksi peristiwa tersebut.


3. Kritik Sumber atau Verifikasi
Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk menentukan validitas dan reliabilitas sumber sejarah yang dikumpulkan, yaitu kegiatan untuk meneliti sumber-sumber sejarah baik secara intern maupun secara ekstern. Kritik ekstern berkaitan dengan persoalan otensitas sumber. Otensitas merupakan usaha untuk mencoba mencari jawaban terhadap keaslian dan keutuhan sumber yang dipakai. Selain documen, keaslian artifact, sumber lisan, sumber kuantitatif juga harus dibuktikan keutuhan dan keaslian sumber yang dipakai.
Sementara itu, kritik intern berkaitan dengan kredibilitas sumber, yaitu kebiasaan sumber tersebut dipercaya kebenaranya. Sumber yang sudah dikumpulkan harus diseleksi terlebih dahulu agar penulisanya dapat dipertagunggjawabkan secara ilmiah. Maka dalam proses ini seorang penulis sejarah harus melakukan perbandingan dari sumber yang telah dikumpulkan , dan kegiatan ini dilakukan ketika penulis membaca sumber-sumber tersebut. Pada intinya kritik intern ini lebih pada kritik terhadap isi sebuah dokumen sehingga dapat menentukan apakah dari segi isi suatu dokumen dapat kita percaya atau tidak, hal yang terpenting yang harus dilakukan adalah membandingkan dengan sumber lain dengan bahasan satu lingkup permasalahan.
4. Interpretasi
Interpretasi merupakan penafsiran sumber-sumber sejarah dari sejarawan. Tahapan dari penelitian sekarah ini sering dianggap sebagai biang dari subjektifitas. Pernyataan ini dapat dibenarkan karena tanpa adanya penafsiran dari sejarawan, maka data atau sumber sejarah tidak akan dapat berbicara. Oleh karena itu, seorang sejarawan yang jujur akan mencantumkan data dan keterangan dari mana data itu diperoleh. Orang yang telah membaca hasil dari sebuah penafsiran tersebut dapat kembali menafsirkan sesuai dengan pandaganya dan subjektifitasnya sendiri. Karena hal inilah subjektifitas penulis diakui tetapi sebisa mungkin untuk dihindari. Dalam kegiatan interprets dilakukan dengan dua langkah yaitu.


a. Analisis,
Analisis dapat diartikan sebagai penguraian atas sumber-sumber atau data-data sejarah yang akan digunakan oleh seorang peneliti sejarah untuk mendukung penelitianya. Kadang-kadang data sejarah mempunyai beberapa kemungkinan, oleh kerananya setelah diadakan analisis akan ditemukan fakta-fakta yang paling tidak mendekati kebenaran sejarah.
b. Sisntesis
Sintesis berarti menyatukan. Setelah data-data sejarah yang akan dujadikan sumber atau pendukung penelitian seotang sejarawan selesai dianalisis dengan gaya bahasa masing-masing sejarawan kemudian di ambil kesimpulan dari berbagai kemungkinan dari data tersebut. Kesimpulan inilah yang nantinaya dijadikan sejarawan sebagai bahan pendukung penelitianya.
5. Penulisan dan Penyajian Tulisan Sejarah
Tahap ini dapat diartikan sebagai penyampaian sistesis yang diperoleh melalui penelitian. Dalam hal ini penulis menerangkan data yang telah diseleksi dan di interpretasikan berdasarkan kronologi. Tahap ini merupakan tahapan terakhir bagi penulis untuk menyajikan semua fakta-fakta ke dalam bentuk suatu tulisan sejarah yang berpedoman pada metodologi seginga tulisan tersebut dapat dikatakan ilmiah.

quiz sejarah